Saturday, 17 December 2011

MERENCANA RUMAH TAHAN GEMPA

Posisi Indonesia yang terletak di daerah rawan gempa memaksa kita untuk lebih cermat dalam membangun sebuah rumah yang aman, pengalaman dari gempa dan tsunami di Aceh 2004 silam membuka mata para perencana agar mengembangkan konsep rumah anti gempa. Saat itulah banyak bermunculan desain – desain rumah anti gempa.


1. Sebenarnya hal yang terpenting dalam membangun rumah tahan gempa adalah detail penempatan dan pembuatan sengkang (ring pada balok) yang harus benar. Dengan penempatan posisi sengkang yang benar maka hal tersebut bisa mencegah rumah roboh dan hancur saat gempa. Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5 sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2 sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.

2. Teknologi lain adalah rumah anti gempa yang dibangun dengan  sistim baut (semua bagiannya disambungkan dengan baut) sehingga dapat dibongkar pasang dengan mudah karya Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo. Rumah ini dibuat dengan desain rumah panggung dengan pondasi setempat atau umpak dari beton yang dihubungkan dengan baut ke struktur utama yang terbuat dari baja anti karat. Dinding bagian bawah terbuat dari plat dengan ketebalan 1 mm dan  dilapisi powder painting agar tidak mudah berkarat. Sedang dinding bagian atas berupa humanboard, yaitu campuran serat kayu dengan semen dengan ketebalan tertentu. Pencampuran semen yang banyak membuat dinding ini tahan api. Juga ada pilihan dinding campuran antara stereofoam dan semen sehingga tahan guncangan.

Untuk bagian atapnya dibuat dari seng yang dilapisi aluminium sehingga tahan karat. Sementara untuk kusen jendela dan pintu digunakan aluminium yang ringan dan tahan karat.

3. Metode lain dalam membuat desain rumah tahan gempa adalah dengan metode pembentukan balok beton fleksibel. Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya terhindar dari keretakan. Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan sampai mematikan.

by: ILMUSIPIL.COM

0 comments:

Post a Comment