Sunday, 17 June 2012

TES ANALISA AYAKAN


1.      Tujuan Daftar dari urutan nomor ayakan berdasarkan U.S standart dan ukuran lubang dari tiap-tiap ayakan yang dipakai dalam tes analisa ayakan diberikan pada tabel 3.1. perlu diperhatikan bahwa kalau nomor dari ayakan bertambah besar, maka ukuran lubang ayakan bertambah kecil; karena nomor ayakan adalah jumlah lubang dalam 1 inchi (misalnya untuk ayakan nomor 4 berarti dalam 1 inchi terdapat 4 lubang ayakan, atau dalam 1 inchi kuadrat terdapat 16 lubang ayakan). 


AYAKAN TANAH

2.      Alat-alat yang diperlukan:
1.      Ayakan tidak berlubang (lengser) yang diletakan pada urutan paling bawah dari susunan ayakan, tutup ayakan dan sejumlah ayakan dari ayakan no 4 (paling besar) sampai ayakan no 200 (paling kecil)
2.      Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
3.      Mangkok keramik yang tebal
4.      Penumbuk yang mempunyai ujung dari karet.
5.      Oven
6.      Mesin pengguncang ayakan.

3.      Urutan pelaksanaan test :
1.      Mengeringkan contoh tanah yang akan ditest di dalam oven. Apabila tanah tersebut mempunyai ukuran butir terbesar = 4,75 mm (ayakan no 4), berat contoh tanah yang ditest harus sebanyak 500 gram; sedangkan apabila ukuran butir terbesarnya adalah lebih
2.      besar dari 4,75 mm, berta contoh tanah yang ditest harus lebih dari 500 gram
Tabel 3.1. Ukuran Lubang Ayakan (U.S standart) Yang Dipakai Dalam Test Analisa Ayakan.
No ayakan
Diameter lubang ayakan (mm)
4
6
8
10
12
16
20
30
40
50
60
80
100
140
200
4,750
3,350
2,360
2,000
1,680
1,180
0,850
0,600
0,425
0,300
0,250
0,180
0,150
0,106
0,075

3.      Memecahkan gumpalan tanah dengan menggunakan penumbuk berujung karet hingga butir-butir tanah terpisah satu sama lain. Perlu diperhatikan disini bahwa butir-butir tanah tidak boleh pecah selama penumbukan (diameter butiran tanah tidak boleh bertambah kecil).
4.      Menentukan berat tanah yang akan ditest, (W1)
5.      Menyusun rangkaian ayakan-ayakan yang diperlukan berdasarkan urutan nomornya. Ayakan dengan ukuran lubang besar diletakan diatas ayakan dengan ukuran lubang lebih kecil. Ayakan nomor 200 diletakan paling bawah; lengser (pan) diletakan di bawah ayakan no 200. untuk standart analisa ayakan; ayakan-ayakan yang digunakan adalah no 4, 10, 20, 40, 60, 140, dan 200, kalau ayakan dengan no lain ingin di tambahkan ayakan tersebut dapat disisipkan diantara ayakan-ayakan yang telah disusun berdasarkan no urutnya.
6.      Meletakan semua contoh tanah yang telah disisipkan pada langkah no 3 didalam ayakan yang diletakan paling atas dari susunan ayakan yang telah disisipkan pada langkah no 4.
7.      Menutup ayakan yang telah diisi dengan contoh tanah (pada langkah no 5).
8.      Dengan menggunakan mesin pengguncang, guncang susunan ayakan berdasarkan contoh tanahnya selama 10 menit sampai dengan 15 menit.
9.      Menghentikan mesin pengguncang dan ambil susunan ayakan beserta contoh tanah yang diayak dari mesin pengguncang.
10.  Menentukan berat dari contoh tanah yang tertahan pada masing-masing ayakan dan pada lengser.
11.  Kalau contoh tanah yang tertahan pada ayakan no 200 cukup banyak, maka tanah yang tertahan pada ayakan tersebut harus dicuci dengan air. Pencucian dari tanah tersebut bisa dilakukan dengan mengalirkan air kran kedalam ayakan no 200 tersebut. Kalau air yang melalui ayakan (air bekas ayakan) sudah cukup bening atau bersih, pencucian contoh tanah yang tertahan diatas ayakan kedalam mangkok dengan cara mengalirkan air melalui bagian bawah dari ayakan. Contoh tanah yang telah ditaruh didalam mangkok kemudian dikeringkan kedalam oven. Tentukan berat tanah yang telah dikeringkan didalam oven; perbedaan berat antar tanah yang sudah dioven dan tanah yang tertahan diatas ayakan no 200 sebelum dicuci adalah berat tanah lolos lewat ayakan no 200.
..............................................................................................................................
Materi Lain Tes dan Praktikum Sipil “Mekanika Tanah” :

TEST VOLUMETRI / GRAVIMETRI
a. TEST MENENTUKAN BERAT VOLUME TANAH
b. TEST MENENTUKAN KADAR AIR TANAH
c. TEST MENENTUKAN BERAT JENIS TANAH

TEST KONSISTENSI TANAH
a. TEST BATAS CAIR (LIQUIT LIMIT)
b. TEST BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)
c. TEST BATAS KERUT (SRINKAGE LIMIT)

TEST PEMBAGIAN BUTIR
a. TES ANALISA AYAKAN
b. TEST ANALISA HIDROMETER

TEST PERMEABILITAS (REMBESAN)
a. CARA CONSTANT HEAD
b. CARA FALLING HEAD

TEST PEMADATAN PROCTOR TEST (laboratorium)
TEST PEMADATAN SANDCONE TEST (lapangan)
PRAKTIKUM UJI UNCONFINED
PRAKTIKUM DIRECT SHEAR
TES PEMAMPATAN TANAH (KONSOLIDASI)
PRAKTIKUM UJI SONDIR

1 comments:

Post a Comment