1.
Tujuan Daftar dari urutan
nomor ayakan berdasarkan U.S standart dan ukuran lubang dari tiap-tiap ayakan
yang dipakai dalam tes analisa ayakan diberikan pada tabel 3.1. perlu
diperhatikan bahwa kalau nomor dari ayakan bertambah besar, maka ukuran lubang
ayakan bertambah kecil; karena nomor ayakan adalah jumlah lubang dalam 1 inchi
(misalnya untuk ayakan nomor 4 berarti dalam 1 inchi terdapat 4 lubang ayakan,
atau dalam 1 inchi kuadrat terdapat 16 lubang ayakan).
AYAKAN TANAH
2.
Alat-alat
yang diperlukan:
1. Ayakan
tidak berlubang (lengser) yang diletakan pada urutan paling bawah dari susunan
ayakan, tutup ayakan dan sejumlah ayakan dari ayakan no 4 (paling besar) sampai
ayakan no 200 (paling kecil)
2. Timbangan
dengan ketelitian 0,1 gram
3. Mangkok
keramik yang tebal
4. Penumbuk
yang mempunyai ujung dari karet.
5. Oven
6. Mesin
pengguncang ayakan.
3.
Urutan
pelaksanaan test :
1. Mengeringkan
contoh tanah yang akan ditest di dalam oven. Apabila tanah tersebut mempunyai
ukuran butir terbesar = 4,75 mm (ayakan no 4), berat contoh tanah yang ditest
harus sebanyak 500 gram; sedangkan apabila ukuran butir terbesarnya adalah
lebih
2. besar
dari 4,75 mm, berta contoh tanah yang ditest harus lebih dari 500 gram
Tabel
3.1. Ukuran Lubang Ayakan (U.S standart) Yang Dipakai Dalam Test Analisa
Ayakan.
No ayakan
|
Diameter lubang ayakan (mm)
|
4
6
8
10
12
16
20
30
40
50
60
80
100
140
200
|
4,750
3,350
2,360
2,000
1,680
1,180
0,850
0,600
0,425
0,300
0,250
0,180
0,150
0,106
0,075
|
3. Memecahkan
gumpalan tanah dengan menggunakan penumbuk berujung karet hingga butir-butir
tanah terpisah satu sama lain. Perlu diperhatikan disini bahwa butir-butir
tanah tidak boleh pecah selama penumbukan (diameter butiran tanah tidak boleh
bertambah kecil).
4. Menentukan
berat tanah yang akan ditest, (W1)
5. Menyusun
rangkaian ayakan-ayakan yang diperlukan berdasarkan urutan nomornya. Ayakan
dengan ukuran lubang besar diletakan diatas ayakan dengan ukuran lubang lebih
kecil. Ayakan nomor 200 diletakan paling bawah; lengser (pan) diletakan di
bawah ayakan no 200. untuk standart analisa ayakan; ayakan-ayakan yang digunakan
adalah no 4, 10, 20, 40, 60, 140, dan 200, kalau ayakan dengan no lain ingin di
tambahkan ayakan tersebut dapat disisipkan diantara ayakan-ayakan yang telah
disusun berdasarkan no urutnya.
6. Meletakan
semua contoh tanah yang telah disisipkan pada langkah no 3 didalam ayakan yang
diletakan paling atas dari susunan ayakan yang telah disisipkan pada langkah no
4.
7. Menutup
ayakan yang telah diisi dengan contoh tanah (pada langkah no 5).
8. Dengan
menggunakan mesin pengguncang, guncang susunan ayakan berdasarkan contoh
tanahnya selama 10 menit sampai dengan 15 menit.
9. Menghentikan
mesin pengguncang dan ambil susunan ayakan beserta contoh tanah yang diayak
dari mesin pengguncang.
10. Menentukan
berat dari contoh tanah yang tertahan pada masing-masing ayakan dan pada
lengser.
11. Kalau
contoh tanah yang tertahan pada ayakan no 200 cukup banyak, maka tanah yang
tertahan pada ayakan tersebut harus dicuci dengan air. Pencucian dari tanah
tersebut bisa dilakukan dengan mengalirkan air kran kedalam ayakan no 200
tersebut. Kalau air yang melalui ayakan (air bekas ayakan) sudah cukup bening
atau bersih, pencucian contoh tanah yang tertahan diatas ayakan kedalam mangkok
dengan cara mengalirkan air melalui bagian bawah dari ayakan. Contoh tanah yang
telah ditaruh didalam mangkok kemudian dikeringkan kedalam oven. Tentukan berat
tanah yang telah dikeringkan didalam oven; perbedaan berat antar tanah yang
sudah dioven dan tanah yang tertahan diatas ayakan no 200 sebelum dicuci adalah
berat tanah lolos lewat ayakan no 200.
..............................................................................................................................
Materi Lain Tes dan Praktikum Sipil “Mekanika Tanah” :
TEST VOLUMETRI / GRAVIMETRI
a. TEST MENENTUKAN BERAT VOLUME TANAH
b. TEST MENENTUKAN KADAR AIR TANAH
c. TEST MENENTUKAN BERAT JENIS TANAH
TEST KONSISTENSI TANAH
a. TEST BATAS CAIR (LIQUIT LIMIT)
b. TEST BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)
c. TEST BATAS KERUT (SRINKAGE LIMIT)
TEST PEMBAGIAN BUTIR
a. TES ANALISA AYAKAN
b. TEST ANALISA HIDROMETER
TEST PERMEABILITAS (REMBESAN)
a. CARA CONSTANT HEAD
b. CARA FALLING HEAD
TEST PEMADATAN PROCTOR TEST (laboratorium)
TEST PEMADATAN SANDCONE TEST (lapangan)
PRAKTIKUM UJI UNCONFINED
PRAKTIKUM DIRECT SHEAR
TES PEMAMPATAN TANAH (KONSOLIDASI)
PRAKTIKUM UJI SONDIR
TEST VOLUMETRI / GRAVIMETRI
a. TEST MENENTUKAN BERAT VOLUME TANAH
b. TEST MENENTUKAN KADAR AIR TANAH
c. TEST MENENTUKAN BERAT JENIS TANAH
TEST KONSISTENSI TANAH
a. TEST BATAS CAIR (LIQUIT LIMIT)
b. TEST BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)
c. TEST BATAS KERUT (SRINKAGE LIMIT)
TEST PEMBAGIAN BUTIR
a. TES ANALISA AYAKAN
b. TEST ANALISA HIDROMETER
TEST PERMEABILITAS (REMBESAN)
a. CARA CONSTANT HEAD
b. CARA FALLING HEAD
TEST PEMADATAN PROCTOR TEST (laboratorium)
TEST PEMADATAN SANDCONE TEST (lapangan)
PRAKTIKUM UJI UNCONFINED
PRAKTIKUM DIRECT SHEAR
TES PEMAMPATAN TANAH (KONSOLIDASI)
PRAKTIKUM UJI SONDIR
1 comments:
Mas nya unesa ya
Post a Comment